PALANGKA
RAYA - Tingkat kejahatan dan kecelakaan selama Operasi Ketupat Telabang
dilaksnanakan Polres Palangka Raya mengalami penurunan. Selama Operasi
ketupat yang dilaksanakan dari tanggal 2 Juli sampai 7 agustus 2013,
hanya ada 12 kasus kejahatan, sementara tahun sebelumnya terjadi
sebanyak 14 kasus kejahatan. Sementara kasus kecelakaan lalu lintas
tahun ini sebanyak 12kasus, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 44 kasus.
Hal tersebut menunjukan kesadaran masyarakat akan keselamatan berlalu
lintas mulai tinggi.
Kapolres Palangka Raya, AKBP Hendra
Rochmawan, melalui Kabag Operasi AKP, Alam Kusuma mengatakan, dari
total keseluruhan tindak kejahatan yang ditangani Polres Palangka Raya
Selama Operasi Ketupat 2013 yang terjadi antara lain Pencurian motor
(CURANMOR) 4, Curbis 1, Narkoba 2, Aniaya 2, penipuan 2, dan
persetubuhan 1. Sementara Operasi ketupat 2012 yang terjadi antara lain,
Curbis 4, Penggelapan 2, Pencurian dan Pemberatan (CURAT) 2, Pencurian
dan kekerasan 1, penemuan mayat 2, dan kebakaran 3
“ini termasuk
keberhasilan anggota polri untuk dapat mengamanankan paska lebaran dan
suatu kerja keras yang tak dapat dibayar,” tegasnya kepada wartawan,
Selasa (20/8) di Mapolres Palangka Raya.
Dikatakannya, walau
kejahatan di Wilayah Polres Palgnka Raya pada pelaksanaan operasi
ketupat menurun dari tahun sebelumnya. Masyarakat diminta tetap waspada
dan menjaga keselamatan diri, kulurag dan pempat tinggal dari kejahatan.
“tindak kejahatan itu bukan karna ada pelaku. Namun, karena ada kesempatan, jadi tetap harus waspada,” tukasnya.
Sementara
itu, Kapolres Palangka Raya AKBP Hendra Rochmawan melalui Kasat Lantas
AKP Nugraha Chandra Lintang, mengatakan kwcelakan lalu lintas
berdasarkan hasil operasi ketupat pada tahun 2013 mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya. Dari hasil operasi ketupat yang dilaksanakan
Polres Palangka Raya, tahun ini kecelakaan lalu lintas terjadi sebanyak
12 kasus.
"Kecelakaan lalu lintas pada tahun 2012 sebanyak 44
kasus. Sementara untuk tahun ini sebanyak 12kasus. Ini menunjukan
menurun yang sangat drastis," tegasnya.
Dijelaskannya, tingkat
kematian pada Operasi Ketupat 2013 juga mengalami penurunan. Penurunan
laka lantas dan kematian di jalan raya tersebut tidak terlepas dari
sigapnya petugas turun tangan dalam penanganan lalu lintas, khususnya di
jalan-jalan yang ramai. Selain itu kesadaran masyarakat juga
mempengaruhi laka lantas. kerugian materialpun tahun ini hanya Rp
1.550.000.
"Kerugian material pada tahun 2012 mencapai
Rp10.750.000, sementara tahun 2013 ini turun menjadi Rp1.550.000. Nilai
kerugian ini, menunjukkan penurunan sebanyak Rp9.200.000," ungkap
Chandra Lintang.
Dikatakannya. tren seperti ini diharapkan
berlanjut seterusnya. selain petugas, peran serta masyarakat untuk taat
berlalu lintas juga digarapkan untuk menghindari laka lantas.
"Kita
harapkan penurunan jumlah kecelakaan akan terus terjadi hingga Operasi
Ketupat tahun depan dan tahun-tahun berikutnya," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar