Sabtu, 17 Agustus 2013

Bandar Sabu Ditangkap Reserse Polda dan Polres Palangka Raya, Tersangka Order Sedikit dari Jakarta, Namun Rutin


PALANGKA RAYA - Satuan Reserse Narkoba Polda dan Polres Palangka Raya berhasil meringkus bandar sabu yang selam ini menjadi pemasok bagi pengedar di Kota Palangka Raya. Tersangka atas nama Suparman alias Jamping (38), warga jalan mutiara Bukit tunggal kec. Jekan Raya tersebut diringkus oleh satuan Reserse Narkoba Polda dan Polres Palangka Raya sekitar pukul 09.00 WIB, (13/8). Keberhasilan penangkapan tersangka, merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya, yaitu anggota Polda Bripka Rendy yang tertangkap tangan membawa dan memiliki 1 paket sabu dan seorang ibu saat berkunjung ke lapas IIa kemarin sore (13/8).   

"Tadi malam kita sekitar pukul 24.00 WIB melakukan penangkapan bandar dan pemilik sabu atas nama Suparman alias Jamping, warga jalan mutiara Bukit tunggal kec. Jekan Raya," kata Kapolres Palangka Raya AKBP Hendra Rochmawan, saat menghadiri anjangsana gubernur Kalteng di RS Byahangkara, Rabu (14/8).

Dijelaskannya, penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan dari 3 orang tersangka sebelumnya, yaitu seorang anggota polda berpangkat bripka, seorang ibu saat berkunjung ke Lapas Kelas IIa Palangka Raya dan satu orang lainnya.

Ditambahlannya, setelah informasi diperoleh polisi kemudian melakukan penyelidikan terhadap bandar tersebut dan dilakukan penangkapan. Dari hasil penangkapan yang dilakukan anggota di kediaman Jamping polisi berhasil menemukan batang bukti 3 paket sabu.

"Tersangka Jamping ini ada keterlaitan dengan penangkapan anggota beberapa waktu lalu dan seorang ibu yang berhasil diamankan kemarin sore di Lapas kelas IIa (13/8)," tegasnya.

Dijelaskannya, ketika ditangkap tersangka tidak melakukan perlawanan, tetapi cendrung menghindar dan mengaku bahwa dirinya bukan bandar atau pengedar sabu. Namun setelah dilakukan penggeledahan dan pemeriksaan berhasil ditemukan 3 paket sabu di kediamannya.

"Dalam kasus ini tersangka Jamping sementara bandar. Tersangka ini memasok sabu tersebut melalui beberapa bandara di Kalteng," ucap Hendra.

Diejelaskannya, berdasarkan pengakuan tersangka, setiap kali memsok sabu, tersangka mendatangkan paket sabu hanya sedikit, tetapi rutin. Tersangka tidak mau mengambil banyak tetapi mengambil sesuai permintaan atau orderan.

"Jamping memasok sabu dari Jakarta hanya sedikit, tetapi rutin. Jamping memasok lewat jasa pengiriman dengan pesawat melalui," tandasnya.

Pengamanan Bandara Lemah dan Lapas Lemah

Mudahnya tersangka Jamping mamsok Narkotika jenis sabu dari sejumlah bandara di Kalteng, menunjukan lemahnya pengawasan bandara terhadap peredaran narkotika di beberapa bendara di Kalteng. Padahal Jamping tersangka bandar sabu yang berhasil ringkus polisi memesan sabu yang dikirim melalu jasa pengiriman yang menggunakan pesawat.

"Pasilitas dibandara memang tidak ada untuk melacak detil seperti itu. Nanti kita kordinasikan dengan Brimob, apakah Brimob ini memiliki anjing yang mempu melacak keberadaan narkoba," kata Hendra.

Dijelaskannya, sementara ini hal tersebut sedang dikordinasikan, karena saat polisi ke jasa pengiriman dan bandara untuk melakukan penyelidikan, pihak jasa pengiriman atau cargo tersebut mengelak juga dan menyebutkan fasilitas itu adalah kewengan bendara. Sementara pihak bandara juga menyebutkan itu adalah pihak cargo yang bertanggung jawab.

"Kita ke Bandara untuk melakukan pemeriksaan, memang alat untuk deterksi itu ada, tetapi tidak dimaksimalkan. Sementara kelemahannya pengawasan di Bandara," tegasnya.

Dijelaskannya, perusahaan jasa pengiriman Tiki hanya menerima titipan, namun alamat penerimanya tidak jelas juga, dan biasanya tersangka yang mengambil ke Tiki. Sementara orang yang di Bandara juga tidak tahu, mereka hanya kolusi saja atas nama tersangka, namun alamtanya tidak jelas.

"Kita sempat malakukan pengecekan ke Bandara dan Jasa pengiriman Tiki kemarin," ucapnya.

Menurutnya, dari arah Sampit, tersangka melalui Bandara dan Pelabuhan yang ada di sana. sementara dari arah Banjarmasin, para pengendara yang memasok sabu ke Palangka Raya, seperti yang telah ditangkap beberapa waktu lalu.

"Barang haram tersebut didatangkan dari Jakarta. Oleh karena itu kita terus melakukan koordinasi dengan kepolsian di sana untuk pengungkapan Narkoba. Kalau ada tangkapan besar dan membahayakan Palangka Raya, kita akan berani lakukan penangkapan hingga ke Jakarta," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar