PALANGKA
RAYA - Apel detik-detik proklamsi Kemerdekaan RI ke-68 yang
dilaksanakan di Sanaman Mantikei membuat wisatawan asing, asal Newzeland
Steve Freeman antusias menyaksikan upacara tersebut. Steve yang juga
Reporten Independen di negaranya tersebut juga sangat antusias meliput
kegitan tersebut.
Steve menyebutkan, di negara asalnya, upacara
proklamsi kemerdekaan biasa saja, tidak ada ucapara pengibaran bendera
seperti yang dilaksanakan di Indonesia.
"Di negara saya perayaan
kemerdekaan hanya ada parade, pesta, peluncuran kembang api, band,
mussic," katanya, saat meliput upacara pengibaran bendera dan
detik-detik proklamasi kemerdekaan di Sanaman Mantikei, Sabtu (17/8).
Dijelaskannya,
pergelaran parede, musik, kembang apai dan sebagainya itu hanya
dilakukan satu haru. Namun untuk pengibaran bendera tidak ada, sementara
di Indonesia, pengibaran bendera tersebut sepertinya wajib.
Ditambahkannya,
hal seperti ini sangat menarik dan tidak ditemui di negara Amerika dan
Newzeland. Perayaan kemerdekaan di Indonesia sangat berbeda dengan di
Amerika dan Newzeland.
"Saya sangat tertarik mempelajari budaya Indonesia, karena sangat bagus dan indah. Terutama pada perayaan kemerdekaan," ucapnya.
Dijelaskannya,
budaya Indoensia sangat beragam dan penduduknya bersehabat, terutama di
Kalteng. Selama 1 bulan melakukan peliputan dan penelitian budaya di
Kalteng, semuanya sangat bagus.
Ditambahkannya, semua masyarakatnya bersahabat dan sangat kuat dalam komunitas, namun juga tetap menghormati komonitas lainnya.
"Budaya Indonesia, terutama Kalteng sangat bagus dan masyarakatnya bersahabat serta ramah," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar